KETEGASAN MASYARAKAT SASAK TERHADAP PIAGAM GUMI
SASAK
Mataram, 14 Mulut tahun Jimawal/1437 H
26 Desember 2015
Tanggal 26 Desember 2015, di Aula
Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) peristiwa sejarah kebudayaan Sasambo (Sasak,
Samawa, Mbojo). Di mana para tokoh-tokoh terkemuka dari Sasak, Samawa, dan
Mbojo hadir untuk merumuskan tentang konsep kebudayaan. Kebanyakan dari Daerah
luar memandang kebudayaan Sasambo dengan sebelah mata. Padahal mereka tidak
mengetahui kebenaran yang ada pada kebudayaan Sasak, Samawa, dan Mbojo maka
dari itu keluarlah pernyataan sikap dari Sasak yaitu,( PIAGAM GUMI SASAK) oleh
orang Sasak. Pada saat itu seorang tokoh Sasak mendaulat Dr. Muhammad Fajri, M.A.
lalu dibacakanlah Piagam Gumi Sasak
sebagai berikut :
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM
Menjadi bangsa sasak adalah amanah
yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT dan generasi mendatang. Menunaikan
amanah Sasak itu sejatinya merupakan mata rantai sejarah kemanusiaan, melalui
simbul-simbul yang diletakkan dalam pemikiran bangsa Sasak yang terhampar di
Gumi Pear. Symbol-simbol itu merupakan tanda-tanda yang terbaca yang membawa
kembali menuju jati dirinya yang sebenarnya.
Perjalanan sejarah bangsa Sasak
yang diwarnai oleh hikmah yang tertuang dalam berbagai bencana yang
menenggelamkan, mengaburkan, dan menistakan keluhuran budaya Sasak. Berbagai
catatan penekanan, pendangkalan makna, pengaburan jatidiri, sampai pembohongan
sejarah dengan berbagai kepentingan para penguasa yang masih berlangsung hingga
saat ini, melalui pencitraan budaya dan sejarah bangsa yang ditulis dengan
perspektif dan kepentingan kolonialisme dan imperialism modern. Hal itu telah
membuat bangsa ini menjadi bangsa inferior yang tak mampu tegak diantara
bangsa-bangsa lain dalam rangka menegakkan amanat kefitrahannya sebagai sebuah
bangsa.
Sadar akan hal tersebut, kami
anak-anak bangsa Sasak mengumumkan PIAGAM GUMI SASAK sebagai berikut:
Ø Pertama
: berjuang bersama menggali dan menegakkan jatidiri bangsa Sasak demi kedaulatan
dan kehormatan budaya Sasak.
Ø Kedua
: berjuang bersama memelihara, menjaga dan mengembangkan khazanah intelektual
bangsa Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya
sesuai dengan roh budaya Sasak.
Ø Ketiga
: berjuang bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui
karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju
dengan menjunjung tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Ø Keempat
: berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru, dengan
kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Ø Kelima
: berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter, bersatu,
dan berwibawah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kekuatan serta memberkahi perjalanan bangsa Sasak menuju
kemaslahatan seluruh umat manusia.
Terima kasih informasinya bisa menambah wawasan 😊
BalasHapusMenambah wawasan. Terima kasih infonya.
BalasHapusTerima kasih ilmunya
BalasHapusIs the best
BalasHapusIs the best
BalasHapusArtikelnya bagus skl
BalasHapusPostingannya sangat bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusSasambo...
BalasHapusluar biasa
BalasHapushidup sasak
BalasHapusArtikel yang menarik
BalasHapus